Juang Merdeka Jateng, Materi Pembelajaran Interaktif dan Budaya Positif dikupas tuntas dalam MGMP IPS SMP Kabupaten Blora Semester Gasal Tahun Ajaran 2024/2025.
MGMP diselenggarakan di SMPN 1 Jiken, pada Kamis 3/10/2024. Kedua materi MGMP dibawakan oleh Sri Maya Harum dan Poyo.
MGMP dibuka dengan sambutan dari Kepala SMPN 1 Jiken yang diwakili oleh Waka Akademik, Muhadi. Selaku tuan rumah, Muhadi menyampaikan selamat datang kepada peserta
“Mudah-mudahan MGMP berjalan lancar. MGMP IPS tetap eksis,” pesan Muhadi.
Sementara itu, Buratsih selaku Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten Blora menyaampaikan bahwa pelaksanaan MGMP bisa moving tempat kegiatan.
“Mohon hal ini didukung, pelaksanaan MGMP bisa berpindah-pindah tempat kegiatan,” saran Buratsih yang juga guru IPS SMPN 1 Blora.
Sri Maya Harum pada sesi pertama menyampaikan materi Pembelajaran Interaktif.
Bu Maya, begitu ia sering disapa, menyampaikan bahwa pembelajaran interaktif adalah pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan melibatkan peserta didik untuk aktif berperan agar secara efektif tujuan pembelajaran tercapai.
“Pembelajaran interaktif dapat dilaksanakan salah satunya melalui beragam model pembelajaran,” ungkap Sri Maya Harum yang juga guru IPS SMPN 1 Ngawen.
Kemudian Sri Maya Harum memaparkan beragam model-model pembelajaran interaktif, antara lain Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Kolaboratif, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Berbasis Diskusi, Pembelajaran Berbasis Game, Pembelajaran Berbasis Teknologi, Pembelajaran Berbasis Penemuan.
“Peserta didik akan lebih termotivasi, bersikap positif sehingga kualitas pembelajaran dan hasilnya menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Poyo sebagai pemateri kedua menyampaikan tema Budaya Positif.
Budaya positif adalah nilai-nilai atau keyakinan yang berpihak pada perbaikan sikap, kepribadian dan perilaku peserta didik.
“Perlu ditumbuhkan agar nilai-nilai kebajikan itu dapat tumbuh secara intrinsik atau dari dalam diri peserta didik,” pesan Poyo yang juga guru IPS SMPN 4 Blora.
Kemudian Poyo memaparkan bahwa dalam menumbuhkan budaya positif sangat penting dihindari pemberian hukuman kepada peserta didik.
“Hukuman itu bisa menimbulkan dendam dari dalam diri peserta didik, apalagi jika sering diberikan dan dijatuhkan dengan alasan yang tidak berdasar,” tambahnya lagi.
Menurut Poyo, solusinya jika ada perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan norma maka tindakan yang dikenakan pada mereka lebih sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut.
“Itu karena peserta didik butuh kasih sayang, kebebasan, bertahan hidup, kesenangan dan penguasaan,”pungkasnya pada akhir materi.
Pramuka Sebagai Salah Satu Jalan Untuk Mendidik Karakter
Penulis : T. Sumarta
