Juang Merdeka Jateng – Lost Generation sebuah ancaman nyata berupa bencana demografis. Lost generation merupakan peristiwa dinamika demografis atau kependudukan yang dapat menimpa setiap bangsa. Berbagai factor penyebab lost generation dapat berdiri sendiri maupun saling keterkaitan antara berbagai factor penyebab. Beberapa peneyebab lost generation antara lain kemiskinan, perang, konflik social, kriminalitas yang tinggi bahkan akibat penyalahgunaan narkoba.
Akibat mengerikn dari lost generation adalah putusnya mata rantai sikuls antar generasi baik terputus akibat turunnya kuanitas maupun kualitas penduduk. Kesinambungan kuantitas dan kualitas generasi merupakan kepentingan setiap bangsa karena hal tersebut berkaitan secara langsung dengan koeksistensi dan keberlangsungan sebuah bangsa. Oleh karena itu Lost Generation merupakan salah satuagenda bersama secara internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa nelalui lembaga-lembaga internasional dibawahnya (UNICEF, UNESCO, WHO, ILO) menjadikan masalah Lost Geeration sebagai agenda bersama- sama. Sebuah role model yang diberi titel No Lost Generation (NLG) dilncurkan dengan tujuan dapat menjadi semacam panduan, percontohan maupun rujukan untuk melakukan hal yang sama di setiap masing-masing Negara yang mempunyai potensi berbeda-beda bagi munculnya bencana demografis Lost Genertion.
Kesadaran akan bahaya Lost Generation dengan factor penyebab yang berbeda-beda antar negara, bangsa maupun wilayah menjadi pertimbangan untuk melkukan penilaian potensi penyebab Lost Generation di masing-masing level kawasan. Perlu dilakuan pemetaan dan inventarisasi potensi penyebab Lost Generation sehingga untuk kemudian dilakukan penyusunan prioritas dalam pencegahannya.
Lost Generation adalah istilah untuk menggambarkan suatu kelompok manusia dengan rentang usia tertentu yang kurangmampu, sebagai akibat pengalaman generasinya. Kata ini untuk pertama kalinya dipopulerkan oleh Ernest Hemingway. Bermula dari seorang pemilik bengkel di Paris yang jengkel pada pekerjanya karena tidak mampu memperbaiki dengan baik mobil seorang pelanggan. Pekerja tersebut baru kembali dari perang yang lama, sehingga kemampuannya tidak cukup untuk memperbaiki mobil tersebut.
Dalam perkembangannya sekarang ini, istilah lost generation sering digunakan dalam bidang gizi dan kesehatan. Akibat buruknya asupan gizi dalam rentang waktu tertentu, termasuk akibat makanan olahan dengan penyedap yang sangat disenangi oleh anak-anak usia sekolah, akan berdampak munculnya lost generation. Lost generation yang terjadi berdampak penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam satu generasi akibat penurunan kualitas fisik, kecerdasan atau intelligence quotient (IQ), mental/psikis, sosial dan spritual. Jika hal ini dibiarkan dalam rentang waktu yang panjang, dapat menyebabkan kehancuran bangsa ini.
Membendung Lost Generation
No Lost Generation Initiative dibentuk dan beroperasi salah satunya didorong atas dampak negatif yang terjadi pada anak-anak dan remaja akibat pecahnya perang di Suriah. Dibentuknya program ini tentu bukan hanya dilakukan untuk sekedar memberikan bantuan, tapi lebih dari itu karena ketakutan akan generasi masa depan Suriah yang tidak dapat memperoleh hak sebagai individu, warga negara, serta kekhawatiran akan hilangnya generasi Suriah dimasa yang akan datang. Selain itu tentunya dampak tersebut sudah semakin meluas disetiap tahunnya, hal tersebut disoroti sebagai krisis kemanusiaan.
UNICEF mengartikulasikan mandatnya dengan berbagai cara, salah satunya melalui pembuatan dan pelaksanaan inisiatif. Sebagai organisasi yang cepat tanggap dalam menangani sebuah isu anak-anak, UNICEF bersama dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah lain yang bergerak pada bidang perlindungan hak anak membuat inisiatif yang diperuntukkan kepada anak-anak dan pemuda yang NLG merupakan inisiatif yang bergerak pada bidang kemanusiaan atau humanity initiative. Inisiatif kemanusiaan dapat dipahami sebagai entitas yang berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lainnya untuk memberikan dampak dan perubahan positif pada lingkungan atau komunitas (Humanity Initiative).
Selain itu, UNDP dan UNHCR memberikan pengertian inisiatif pada ranah inisiatif solusi transisi sebagai entitas yang bekerja pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pengungsian dalam agenda yang berkelanjutan terhadap intervensi bagi para pengungsi dan anggota komunitas local dalam program pemulihan dan pembangunan serta memprioritaskan kebutuhan bagi masyarakat yang membutuhkan pada agenda pembangunan pemerintah, donor pembangunan internasional, dan aktor lainnya (UNDP, Tiga Pilar No Lost Generation Initiative} Seluruh program NLG dirangkum kedalam 3 pilar utama yaitu pendidikan, perlindungan anak (didefinisikan bagi mereka yang berusia dibawah 18 tahun.
Seluruh program NLG dirangkum kedalam 3 pilar utama yaitu pendidikan, perlindungan anak (didefinisikan bagi mereka yang berusia dibawah 18 tahun), serta remaja (didefinisikan bagi mereka yang mereka yang berusia 15-24 tahun). Tiga pilar tersebut saling berkesinambungan yakni anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah jika mereka tidak aman; anak-anak yang bekerja akan tetap bekerja jika orang tua tidak bias bertahan tanpa adanya pendapatan; pemuda tidak dapat memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat jika mereka telah tidak mengenyam pendidikan, dan tumbuh dikelilingi oleh rasa takut serta kekerasan (No Lost Generation, 2017).
Penulis : Tim Redaksi