Juang Merdeka Jateng – Lingkungan hidup dapat dijadikan sebagai sebagai sumber pembelajaran mapel PAI. Tujuannya agaar mendapatkan pengalaman hidup yang nyata dengan landasan yang kokoh dari niali-nilai agama. Apalagi saat ini isu lingkungan hidup menjadi salah satu isu sentral karena telah nyata kerusakannya dan dampak negatif yang ditimbulkannya. Dan kerusakan tersebut didominasi oleh ulah umat manusia.
Dengan pembelajaran berbasis pelestarian lingkungan hidup dalam Mapel PAI maka diharapkan tumbuh kesadaran siswa untuk berpartisipasi betatpapun kecilnya dalam menjaga kelestarian lingkungan disekitarnya.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan berarti bulatan yang melingkungi (melingkari). Dalam kamus Bahasa Inggris istilah lingkungan beragam misalnya circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Jumlah sumber belajar di lingkungan ini tidak terbatas. Sumber belajar lingkungan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas.
Islam sendiri menganggap lingkungan hidup sebagai mahakarya yang besar dari Allah SWT yang dianugerahkan kepoada manusia untuk mengolahnya, mebawa kemaslahatan bagi kehidupan mereka serta dilarang untuk merusaknya.
Dalam Islam saling keterkaitan ini merupakan salah satu tujuan penciptaan Allah. Sebab Allah menciptakan sesuatu dengan tidak sia-sia (dengan suatu tujuan), seperti yang termakstub dalam surat Ash-Shad ayat 27 dan Surat al-A’raf ayat 10.
“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orangorang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu Karena mereka akan masuk neraka.”(QS. Shad: 27)
“Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu bersyukur.”(QS. Al-A’râf: 10)
Dan dengan tegas ALLah SWT melarang manusia membuat kerusakan dimuka bumi sebagaimana yang diturunkan dalam QS. Al-A’râf: 56.
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Ada beberapa keunggulan penggunaan lingkungan sebagai sumber pembelajaran PAI. Pertama, penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya.
Kedua, penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar juga dapat mendorong penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan untuk menumbuhkan sikap kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan.
Ketiga, kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Jika siswa telah menganggap pembelajaranberbasis lingkungan hidup sebagai sebuah proses yang penting atau bermakna serta menarik maka ini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
Bagi kegiatan pembelajaran PAI, khususnya pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar siswa (learning activities) yang lebih meningkat.
Meningkatnya ketertarikan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar akan berkorelasi dengan meningkatnya kemampuan kognitif (perkembangan intelektual) dan perkembangan kemampuan afektif (sikap) siswa. Meningkatnya kemampuan kognitif siswa disebabkan siswa belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda serta hubungannya secara langsung dengan ide-ide atau konsepserta teori yang sedang dipelajarinya.
Dengan cara ini siswa dengan bimbingan guru dapat menguatkan kembali konsep-konsep ataupun teori-teori seperti habitat,ekosistem,jaring-jaring makanan sereta adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan dalam PAI seperti rasa sukur karena Allah SWT telah menciptakan alam semsesta beserta isinya untuk dihuni manusia, pentingnya menghindari kerusakan alam dan memanfaatkan alam untuk kemaslahatan bersama.
Banyak perkembangan kemampuan afektif atau sikap siswa tidak hanya berkaitan dengan materi PAI yang dapat ditumbuhkan etatpi juga bagaiman siswa menjalin interaksi dengan siswa lain dan yang lebi8h penting bagaimana sikap mereka terhadap lingkungan hidup dimana mereka tinggal dan harus menjaga kelestariannya.
Dengan demikian memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sebagai sumber pemebelajaran mapel PAI, maka siswa mendapatkan pengalaman hidup yang nyata dengan landasan yang kokoh dari niali-nilai agama.
Penulis : Ashari, Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMPN 3 Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.