Juang Merdeka Jateng – Selama berkiprah membangun jejaring politik pada Dapilnya, Lanova Chandra Tirtaka sangat memperhatikan nasib petani, problem-problem pertanian dan implementasi kebijakan pertanian. Menurutnya kebijakan pertanian harus jelas goal orientednya. Artinya ada tujuan yang jelas pada tahap dan capaiannya.
Di sela-sela kegiatan memanaskan mesin partai dengan terus mengadakan konsolidasi menghadapi momen Pilgub dan Pilbup, Lanova Chandra Tirtaka menyempatkan diri untuk melakukan dialog dan diskusi dengan beragam segmen masyarakat dengan beragam tema, termasuk tema pertanian.
Dalam kesempatan bincang santai diselingi diskusi yang hangat pada, Jumat, 8/6/2024, politisi Gerindra yang berhasil menjadi wakil rakyat di DPRD dari Dapil V Blora ini sampaikan banyak hal mulai dari pengalaman pendampingan dengan petani dan kelompok tani, beberapa best practice dalam pertanian hingga yang dianggap sangat krusial yaitu perlunya kebijakan pertanian yang goal oriented.
“Petani kita itu pinter-pinter lho, Mas. Disuruh menanam apa saja mereka bisa,” ungkapnya penuh semangat.
“Tetapi untuk hal-hal baru, misalkan berkaitan dengan gerakan penggunaan pupuk organik juga komoditas-komoditas lain yang membutuhkan pengetahuan permintaan pasar mereka memang sangat butuh pendampingan,” tambah Ketua Bappilu DPC Partai Gerindra Blora ini.
Selanjutnya ia menambhkan bahwa berdasarkan pengalaman selama menjalankan program-program politiknya, petani sangat membutuhkan pendampingan dan terus menerus mendapatkan tambahan semangat serta motivasi.
“Kita itu punya pengalaman pernah membentuk sekitar 15 kelompok untuk memproduksi pupuk organik. Mulai dari peralatan dan probiotiknya kita sediakan semua, lengkaplah pokoknya. Tetapi ujung-ujungnya yang tetap eksis tinggal 5. Sangat disayangkan memang tetapi seperti itulah kenyataannya. Tetapi kita tidak boleh putus asa,” lanjut enterpreuner muda ini.
Tentang pentingnya peningkatan nilai produk pertanian agar kesejahteraan petani meningkat dan PDRB sektor pertanian juga meningkat ada beberapa hal yang menurutnya perlu dipertimbangkan.
“Produk utama petani Blora memang padi dan jagung karena dua komoditi itu memang mudah diserap oleh pasar. Daya serap pasar inilah yang betul-betul harus diperhatikan. Kita yakin kalau daya serapnya tinggi petani kita tinggal butuh sedikit saja dorongan, mereka akan menanamnya,” paparnya.
“Nah, komoditas apa yang saat ini daya serapnya tinggi, kita dampingi petani untuk menanamnya. Kemudian kita bantu juga membukakan pasarnya. Kalau nggak ada pasarnya ya petani rugi. Ada produk tapi gak tau kemana dijual. Kami punya pengalaman pahit seperti ini pada petani pepaya dampingan kami”.
“Itulah yang masih menjadi PR kami untuk terus memikirkannya. Formula apa yang tepat ? dan bagaimana OPD terkait bisa menjadikannya sebagai bagian tupoksi mereka? Kalau formula itu ketemu Mas maka kebijakan pertanian yang goal oriented itu bisa terlaksana”.
Pada akhir bincang santai, politisi yang akrab dipanggil Mas Chandra ini menegaskan kembali tekadnya bahwa setelah dilantik nanti tidak hanya sekadar berorientasi pada Dapilnya saja tetapi akan menjalankan fungsi legislatifnya untuk kepentingan Blora.
“Kalau perlu, kita akan loby sampai ke pemerintah pusat,” pungkasnya.
Penulis : T. Sumarta
Editor : Murtapha, A.L