Juang Merdeka Jateng – Dukungan moril pada gagasan Kawasan Industri di Blora terus mengalir. Kali ini dua legislator Blora siap support gagasan tersebut. Keduanya adalah Mochamad Muchlisin (PKB) dan Lanova Chandra Tirtaka (Gerindra).
Kepada tim media Juang Merdeka (Rabu, 6/11/2024), keduanya menyatakan siap membantu dengan pikiran, pengalaman dan segenap kompetensinya masing-masing. Agar gagasan Kawasan Industri dapat diperjuangkan lewat prosedur dan tahapan-tahapan yang benar. Juga strategi mencari investor agar nantinya program tersebut tidak mangkrak.
“Oke, siap !” tegas Cak Sin, panggilan akrab Mochamad Muchlisin politisi PKB asal Desa Ngampel Kecamatan Blora ketika dimintai tolong dan arahan untuk mewujudkan gagasan Kawasan Industri di Blora.
“Pastinya, ini mulainya dengan memasukkannya di Perda RTRW,” jawab Cak Sin dengan taktis.
Cak Sin yang juga merupakan Ketua BAPEMPERDA ini menambahkan bahwa sebagai legislator ia siap membantu gagasan-gagasan baru untuk membawa kesejahteraan Blora ke arah yang lebih baik.
Alumnus Fisip Universitas Darul Ulum Jombang yang juga manatan aktivis HMI ini menegaskan kesiapannya untuk membuka ruang dialog dengan kelompok manapun karena gagasan Kawasan Industri di Blora merupakan hal yang penting. Untuk sampai ke sana butuh energi, pemikiran, lobby politik dan kolaborasi banyak pihak untuk menjaga kondusivitas agar dukungan tersebut menjadi lebih kuat.
“Potensi yang dimiliki Blora besar, kesiapan infrastruktur juga terus dikembangkan. Gagasan Kawasan Industri juga menjadi salah satu konsen paslon kami, ASRI,” pungkas Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Blora ini.
Semangat dan support yang sama juga dinyatakan oleh politisi muda Partai Gerindra, Lanova Chandra Tirtaka.
“Oke Mas, siap !” begitu responnya ketika tim Media Juang Merdeka menyampaikan berkembangnya gagasan Kawasan Industri di Blora.
Legislator yang terpilih dari Dapil V Blora ini dengan bersemangat menyambut gagasan tersebut dengan optimisme dan siap untuk melakukan sharing gagasan. Sedikit banyak poltisi muda ini, ternyata punya pengalaman yang berkaitan dengan pembangunan Kawasan Industri.
“Kami pernah ikut mengawal pembangunan dan pengembangan sebuah Kawasan Industri juga,” ungkap Mas Chandra yang merupakan panggilan akrabnya.
“Diinternal Gerindra sendiri, termasuk yang di Jawa Tengah beberapa kader kita juga mempunyai pengalaman itu. Jadi kita bisa sharing dan berbagi, ” tambahnya lagi.
“Pesan kami, harus dipikirkan juga strategi unbtuk mendatangkan investornya. Ini nanti juga harus diseriusi, agar tidak mangkrak,” tandasnya lagi.
Tentang posisi gagasan Kawasan Industri terhadap program KPI yang sudah ada, jika membutuhkan revisi hal tersebut juga perlu didorong dan diupayakan. Apalagi sebaran KPI di 14 titik yang ada di 11 Kecamatan memang memerlukan peninjauan ulang dan perbaikan.
Penulis : T. Sumarta