Dua Aktivis Muda Blora Soroti Geger Adu Mulut Dua Anggota DPRD dari Sudut Pandang Berbeda

Advertisement

Juang Merdeka Jateng – Dua aktivis muda Blora dari  dua organisasi berbeda soroti geger adu mulut dua anggota DPRD dari sudut pandang yang berbeda. Geger adu mulut antara Suyono dengan Warsit tersebut terjadi saat pengambilan sumpah janji pimpinan DPRD Kabupaten Blora, Kamis, 17/10/2024.

Dua aktivis tersebut adalah Muhammad Taufiqqurahman Niam (Taufiq), Ketum HMI Cabang Blora dan Gus Fuad Mushofa, Sekjend MPKN. Taufiq menyoroti dari sudut pandang etis sedangkan Gus Fuad dari sudut pandang kinerja serta performance.

Ketua Umum HMI Cabang Blora, M. Taufiqurrohman Naim menyesalkan dan prihatin adanya adu mulut dua anggota DPRD saat pengambilan sumpah sebagai tindakan yang tidak etis. Ia sendiri yang juga hadir dalam acara tersebut merasa jengah dan tidak menyangka sama sekali.

Muhammad Taufiqurrahman Niam, Ketua Umum HMI Cabang Blora (JM/mt)

“Tidak etis ketika anggota dewan geger tentang hal remeh. Beda lagi kalau bahan gegeran itu karena beda konsep tentang peningkatan investasi ,misalnya. Kami malah salut,” tandasnya.

Aktivis asal Desa Ketringan ini berharap hal kecil ini tidak terjadi pada anggota DPRD yang lain. Wakil rakyat harus lebih fokus membahas dan mengupayakan hal-hal yang dapat menjadikan Blora lebih maju, sejahtera dan unggul.

“Semoga tidak berulang dan ini tidak merupakan pelanggaran etik. Aneh kan kalau belum apa-apa sudah melanggar dan dibawa ke MKD ?” pungkasnya.

Sekjen MPKN, Gus Fuad Musofa mengomentari kejadian tersebut dari sudut pandang performance atau kinerja.

“Sangat memalukan dan sama sekali tidak berkelas. Masak anggota dewan yang terhormat berkelahi urusan remeh, “ujarnya

Gus Fuad menambahkan perilaku diatas harus dihilangkan dan diganti dengan debat ide dan gagasan yang berorientasi pada kinerja sesuai aspirasi rakyat.

“Rakyat berharap para wakil rakyat yang baru gegeran tapi berkelas,” tambahnya.

“Misal gegeran bahas peningkatan PAD dari Migas, atau gelut rembukan skenario bangun kawasan industri agar banyak pabrik berdiri di Blora. Nek ngunu rapopo”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *