Juang Merdeka, Jateng – Dua Anggota DPRD Kabupaten Blora geger dengan adu mulut pada sidang parpurna, Kamis, 17 /10/2024. Ketua Umum HMI Cabang Blora menilai tidak etis ketika anggota dewan geger tentang hal remeh. Apalagi berita tersebut tersebar luas ke berbagai media dengan cepat.
DPRD Kabupaten Blora selenggarakan Rapat Paripurnan dalam rangka pengambilan sumpah janji Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD Blora periode 2024-2029.
Dalam rangkaian acara tersebut memang berjalan lancar. Namun menginjak acara pengambilan sumpah janji terjadi kegaduhan antara dua anggota DPRD.
Ketua Umum HMI Cabang Blora, M. Taufiqurrohman Naim menyesalkan dan prihatin adanya adu mulut dua anggota DPRD. Peristiwa tersebut menurutnya tak layak dipertontonkan.
“Saya prihatin dengan tragedi adu mulut tersebut. Dalam acara resmi seperti itu tak layak dipertontonkan hal yang tidak profesional. Justru dapat merendahkan marwah DPRD sendiri,” ucap Taufiq sapaan akrabnya.
“Mbok ya jangan gegabah, ini kan seorang anggota dewan, bukan preman,” tambah aktivis asal desa Ketringan ini.
Menurutnya peristiwa ini pasti jadi sorotan publik, apalagi pada momen ketika merekalah tuan rumahnya. Harusnya yang ditampakkan adalah ide dan gagasan yang membangun. Bukan gontok-gontokan seperti orang tidak terdidik.
“Tidak etis ketika anggota dewan geger tentang hal remeh. Beda lagi kalau bahan gegeran itu karena beda konsep tentang peningkatan investasi ,misalnya. Kami malah salut,” tandasnya lagi.
Kami berharap hal kecil ini tidak terjadi pada anggota DPRD yang lain. Wakil rakyat harus lebih fokus membahas dan mengupayakan hal-hal yang dapat menjadikan Blora lebih maju, sejahtera dan unggul.
“Semoga tidak berulang dan ini tidak merupakan pelanggaran etik. Aneh kan kalau belum apa-apa sudah melanggar dan dibawa ke MKD ?” pungkasnya.
Penulis : T. Sumarta.