Juang Merdeka, Jateng – HMI Cabang Blora undang Seno Margo Utomo (Komisaris BPE) dalam diskusi bertema Potensi Migas untuk Masa Depan Blora, pada, Minggu, 13/10/2024 di Sekretariat HMI Cabang Blora. Seno, demikian panggilan akrabnya berpesan agar HMI Blora lebih proaktif dan responsif pada masa depan pengelolaan potensi migas Blora.
“Untuk perjuangan mendapatkan DBH, perhari ini kita telah melampaui tiga fase. Pertama, pembentukan Tim Transparansi. Kedua, pengajuan JR yang dipelopori AMSB dan tahap ketiga yaitu loby-loby yang terus diusahakan oleh Pemkab hingga saat ini,” papar Seno pada awal sesi diskusi.
“Nah adik-adik HMI dapat membantu memperkuat proses yang terjadi sekarang dengan caranya sendiri. Bisa juga bersinergi. Intinya semakin banyak kelompok masyarakat yang bergerak maka peluang untuk mendapatkan tambahan DBH juga menjadi lebih terbuka. Jadi HMI harus lebih proaktif dan responsif lagi,” tambahnya lagi.
Alumnus FISIP UNS ini kemudian menbahkan perlunya transfer pengetahuan tentang potensi minyak dan gas Blora pada mahasiswa. Pengetahuan inilah yang akan menyadarkan mereka agar secara terus menerus mengusahakan pemanfaatan potensi tersebut untuk kemakmuran Blora.
Menurutnya sekarang cenderung lebih banyak model gerakan untuk menyampaikan gagasan.
Selain dengan audiensi , demonstrasi juga memviralkan momen-momen sederhana dengan tujuan menyampaikan kepentingan publik. Hal-hal sederhana jika kita berani memviralkan maka bisa mempunyai pengaruh besar pada kekuasaan.
“No viral no justice,” tegasnya lagi.
Seno juga menyarankan agar jangan takut menyampaikan kritik dan gagasan. Demokrasi memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk mengawasi dan mengontrol kekuasaan. Pengawasan dan kontrol dari mahasiswa semakin dibutuhkan manakala fungsi itu kurang maksimal dijalankan oleh lembaga legislatif.
‘” Jika gagasan pemanfaatan potensi migas ini kita perluas, dengan faktor lain misalnya kedekatan wilayah Blora dengan pintu tol, memiliki bandara, jalur kereta api double track dan pemanfaatan air baku bendung gerak nanti jika selesai dibangun akan menjadikan Blora strategis untuk Kawasan Industri. Ini akan mempunyai multiplayer efek yang lebih besar berupa serapan tenaga kerja yang akan meningkat”.
Ditambahkannya lagi bahwa potensi peningkatan pendapatan itu hendaknya juga memikirkan nasib generasi yang akan datang. Perlu semacam penyisihan pendapatan daerah dari migas jika nantinya melonjak untuk misalnya dana abadi pendidikan.
“Kami secara individu dan juga kelembagaan sangat welcome jika adik-adik HMI hendak berdiskusi, merancang kegiatan dan gerakan yang berkaitan dengan potensi minyak dan gas Blora. Jangan sampai adik-adik cuma jadi penonton tetapi harus menjadi pelaku sejarah yang aktif”, pesan Seno di akhir sesi.
Diskusi berlanjut dengan pemaparan materi dari anggota KAHMI, Ketua Umum HMI Cabang Blora. Di akhir diskusi disepakati perlunya follow up dengan kegiatan lainnya, misalnya FGD dan audiensi.
Penulis : T. Sumarta
Editor : Murtapha, A.L