Pembelajaran yang Berpihak pada Murid Menjadi Tema MGMP IPS SMP Kabupaten Blora

Advertisement

Juang Merdeka Jateng – Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid menjadi tema Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kabupaten Blora, pada, Kamis, 12/09/2024 di Aula SMPN 1 Blora.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Karyono selaku Kabid  GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten Buratsih Sulustyorini memaparkan bahwa kegiatan diikuti seluruh guru mata pelajaran IPS se Kabupaten Blora.

“Tujuannya agar kompetensi guru IPS dalam pembelajaran meningkat,”

Kegiatan akan dilakukan lima kali secara moving dan penganggarannya secara mandiri.

Materi selama MGMP antara lain Kebijakan Dinas Pendidikan Blora, KTP, Pemanfaatan IT, Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran yang Berpihak pada Murid,” pungkasnya.

Koordinator MGMP IPS, Suwarna berpesan agar guru IPS berpegang pada tiga kecerdasan.

“Kita harus memiliki kecerdasan Spiritual, Emosional, dan intelektual,” pesannya.

Karyono, Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora sebelum membuka secara resmi kegiatan MGMP sampaikan beberapa hal. Tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran tetapi juga berkaitan dengan kebijakan lain.

“Ini sudah ASN semua atau masih ada honorer?” tanya Karyono pada peserta.

Kemudian Karyono menginformasikan kabar gembira karena sebentar lagi akan diadakan PPPK.

Sebagai ASN karena sebentar lagi Pilkada maka kita harus netral.

“Kita sebagai ASN sudah dihadang sanksi-sanksi jika tidak netral. Akan ada Satgas Netralitas yang mengintai kita,” pesannya lagi.

“MGMP IPS dapat dijadikan sharing dan  peningkatan kompetensi,” pungkasnya.

Materi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) disampaikan oleh Sulistini.

“Proses ini, penyusunan KKTP harus diperhatikan secara urut, agar utuh pemahamannya. Dalam Kurikulum Merdeka asesmen pada proses pembelajaran lebih besar,” terangnya.

Kemudian Sulistini menekankan bahwa tidak disarankan menggunakan angka mutlak atau bulat, tetapi memakai interval nilai.

“Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif maupun kuantitatif,” paparnya.

Penulis : T. Sumarta

Editor : Murtapha A.L

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *