Juang Merdeka, Jateng – Calon Gubernur Jateng, Sudaryono yang diusulkan Tani Merdeka sebagai calon Gubernur Jateng sampaikan arahan dalam Pembukaan Kongres Tani Merdeka I di Semarang (29-30/6/202). Diantara arahan yang penting adalah agar Tani Merdeka bisa guyub dan satu tujuan.
Selain itu, tokoh muda yang akrab dipanggil Mas Dar ini juga paparkan sejarah berdirinya Tani Merdeka juga berikan motivasi dan arahan kiprah Tani Merdeka agar memberikan manfaat bagi petani.
“Kita ini tahu, mengorganisir petani bukan hal yang mudah,” papar Mas Dar sambil mengenang awal mula Tani Merdeka didirikan.
Mas Dar mengungkapkan kekagumannya pada Don Muzakir yang telah bekerjakeras membentuk Tani Merdeka hingga ke pelosok- pelosok desa, termasuk desa-desa di Jawa Tengah. Padahal Don Muzakir bukan asli Jawa.
” Bang Don jadi pintar ilmu Kejawen,” kelakar Mas Dar.
Selain mengapresiasi Don Muzakir, Mas Dar juga memberikan apresiasi pada mereka semua yang telah berkurban memelopori dan memprakarsai berdirinya Tani Merdeka.
Anggota DPRD Provinsi Jawa, Sri Hartini termasuk nama yang juga disebut Calon Gubernur Jawa Tengah yang didukung Tani Merdeka ini.
“Bu Hartini ini sampai sering ditegur karena jarang ngantor”.
Mas Dar juga menceritakan kegiatan njajah desa milang kori bersama Don Muzakir dan Sri Hartini.
” Kita ketuk pintu dari rumah ke rumah. Itu yang sudah kita lakukan,” ungkap Mas Dar.
Kemudian Mas Dar menambahkan bahwa usaha- usaha itu tentu membuat capai atau lelah.
“Etape pertama kita telah memenangkan Prabowo – Gibran, berikutnya adalah Pilkada,” lanjutnya.
Kemudian Mas Dar menargetkan bahwa setelah pilkada nanti maka akan dibentuk struktur lengkap Tani Merdeka seperti di Jawa Tengah.
“Nanti akan kita bentuk itu juga di Lampung, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Aceh, Sumatra Utara dan daerah-daerah lainnya,” terangnya.
Yang penting kita kuat. Apa yang dimaksud kuat itu telah dicontohkan oleh Mas Dar dimana setiap harinya sekitar dua belas pertemuan yang dihadiri. Pertemuan itu bukan di hotel-hotel tapi di pelosok-pelosok desa.
“Kita pastikan pengurus Tani Merdeka, korcam kordesnya adalah petani”.
Selanjutnya kepada peserta kongres diajakĀ untuk teguh menjaga idealisme dalam memperjuangkan nasib petani.
” Jer basuki mawa bea,” tandasnya.
Jer basuki mawa bea merupakan pepatah Jawa yang maknanya adalah bahwa disetiap perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan. Baik pengorbanan waktu, tenaga dan biaya.
“Kasihan kalau tidak diperjuangankan. Kata Pak Prabowo, negara harus hadir membantu rakyat yang lemah, yang miskin”.
Karena menurutnya harus diakui bahwa sebagian besar rakyat yang lemah dan miskin tersebut adalah dari kaum petani, dari buruh tani.
“Dalam waktu dekat akan dikirimkan Kader Tani Nusantara ke Atambua, NTT,” tambahnya lagi.
Akan dikirim kader dari tiap kabupaten di Jateng dalam Training for Trainer selama 12 hari. Para trainer ini nanti diharapkan mmberikan pelatihan di masing-masing kabupaten.
Pelatihan pada kader Tani Nusantara berupa pemanfaatan bakteri dan jamur untuk memajukan pertanian seperti yang dilakukan di negara- negara maju.
Model ini bukan pembuatan pupuk organik. Keuntungan program ini nantinya jika dipraktikkan bisa mengurangi biaya untuk pemupukan. Karena pemupukan sendiri biasanya mengeluarkan biaya yang cukup besar sekitar duapuluh lima persen.
Selain itu juga ajakan agar nantinya program pertanian dari pemerintah betul-betul dirasakan petani. Dan Tani Merdeka bisa membantu program- program itu.
Contoh program yang jadi konsen adalah Ketahanan Pangan. Ketahanan pangan dengan dilakukan dengan dua cara yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi.
Ekstensifikasi dengan perluasan lahan yang diarahkan keluar Jawa, contohnya program food estate.
Sedangkan intensifikasi diarahkan dengan memaksimalkan
Pemanfaatan lahan tidur di Pulau
Jawa. Tanah- tanah di lahan tidur yang tandus dan kekurangan air akan dibantu oleh DPP Tani Merdeka untuk mendapat bantuan pengeboran air dari Departemen Pertanian.
Kongres Tani Merdeka perlu dilakukan agar Tani Merdeka eksis, diakui keberadaanya.
“Kita menjadi organisasi yang guyub dan satu tujuan. Memang tidak semua masalah bisa kita selesaikan. Tetapi insyaallah banyak hal yang bisa kita selesaikan apalagi dengan kedekatan dan kebersamaan kita dengan Pak Prabowo”, pungkasnya.
Penulis : T. Sumarta
Editor : Murtapha, A.L