Juang Merdeka, Jateng – Bertempat di Laboratorium IPA pada hari Senin, 24/6/2024, SMPN 1 Tunjungan adakan Focus Group Discussion. Dalam acara tersebut dilakukan kegiatan Pengimbasan Program Sekolah Penggerak dari SMPN 1 Randublatung kepada SMPN 1 Tunjungan.
Parjo, Kepala SMPN 1 Tunjungan sampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Sekolah penggerak SMPN 1 Randublatung yang bersedia melakukan pengimbasan kepada SMPN 1 Tunjungan.
“Alhamdulillaah kersa rawuh di sekolah kami untuk melakukan pengimbasan sekolah penggerak, pada sekolah kami,” kata Parjo dalam sambutannya.
Kemudian ia menambhkan bahwa SMPN 1 Tunjungan memang baru level belajar untuk mulai tergerak. Dari pengimbasan ini harapan kita menjadi sekolah penggerak yang bergerak hingga menggerakkan.
” Semoga Bapak Ibu Guru bisa mengadopsi apa- apa saja yang telah diimbaskan dari pemateri hari ini, ” pesannya di akhir sambutan.
Fatma Christiyani selaku Pengawas SMP baiki untyuk SMPN 1 tunjungan maupun SMPN 1 Randublatung memberikan beberapa wawasan tentang Sekolah Penggerak.
“Memang dibandingkan sekolah bias sekolah penggerak itu ada sedikit perbedaan. Misalnya tentang diterapkannya pembelajaran yang berdiferensiasi. Selain itu juga ada perbedaan dalam pendanaan, pemerintah memberikan tambahan pendanaan bagi Sekolah Penggerak, ” terangnya.
“Monggo kita belajar bersama, kita adopsi agar anak-anak lebih termotivasi dalam belajar,” pesan Fatma.
Materi pertama diberikan oleh Nur Yahya Kepala SMPN 1 Randublatung dengan tema Orientasi Program Sekolah Penggerak.
“Kata penggerak itu semacam katalis. Yang memberikan dorongan agar sekolah bergerak lebih maju,” paparnya di awal materi
Kemudian ia menambhakan bahwa setelah menjadi sekolah penggerak maka ada beberapa tambahan yaitu dengan adanya pendampingan dari fasilitator dan tambahan pendanaan dari pemerintah pada sekolah.
“Sekolah kami dapat dana pendampingan sekitar 120 juta,”ungkapnya untuk menyemangati peserta.
Kemudian diuraikannya bahwa dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan terutama diarahkan pada pelayanan peserta didik dan guru. Tidak untuk belanja modal. Selain tambahan penadanaan Nur Yahya juga menyemangati para guru untuk mendaftar sebagai Guru Penggerak karena pemerintah saat ini memproyeksikan guru penggerak sebagai pintu masuk untuk mendaftar jadi kepala sekolah dan pengawas.
“Kepala sekolah dan guru siap bergerak. Oleh karena itu perlu ditingkatkan motivasi dan inovasi.
Dengan tujuan sekolah menjadi lebih berprestasi dan meningkatkan kualitas penanganan anak dengan disiplin positif,” pesan Nur Yahya pada akhir materi.
Materi berikutnya disampaikan oleh Wulan Apriliyani Guru Penggerak angkatan ke 5 uraikan Pembelajaran Berdiferensiasi.
“Setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karena itu perlu pendekatan yang tepat,” papar Guru Bimbingan Konseling SMPN 1 Randublatung ini.
Kemudian Wulan Apriliyani menjelaskan beberapa tiga pendekatan pemetaan kebutuhan murid. Pendekatan tersebut meliputi minat belajar, kesiapan belajar, profil belajar. Pada sela-sela materi dilakukan juga kegiatan ice breaking sehingga kegiatan Focus Group Discussion menujadi lebih cair dan interaktif.
Penulis : T. Sumarta