Juang Merdeka Jateng – Pilkada yang ramah pada kelompok Difabel siap dilaksanakan oleh KPU Blora pada 27/11/2024 yang tinggal beberapa hari lagi. TPS dan petugas KPPS diharapkan memfasilitasinya dengan perlengkapan, peralatan dan sikap yang ramah, peka dan responsif pada para penyandang disabilitas.
Gagasan tersebut terelaborasi dalam Workshop yang dilakukan di Gedung Difabel Blora Mustika (DBM) Kabupaten Blora pada, Sabtu, 23/11/2024.
Dalam acara tersebut tiga narasumber menyampaikan materi yaitu Luluk Agung Ariadi (Kepala Dinsos P3A), Ahmad Solikin (Komisioner KPU Blora), dan Andhyka Fuad Ibrahim (Ketua Bawaslu Kabupaten Blora).
Sebelum penyampaian materi oleh narasumber, Gufron selaku Ketua DBM menyampaikan perlunya TPS yang ramah difabel; kondisi peralatan dn perlengkapan TPS, alat difabel didekatkan, pendekatan etika yg baik.
“Teman-teman difabel punya hak untuk mendapatkan kesetaraan, interaksi, dan pelayanan. Dan tentu saja juga hak politik untuk memilih dalam pilkada nanti,’ papar Luluk, panggilan akrab Kadin Sos P3A ini.
Selanjutnya Luluk juga menguraikan beragam bentuk disabilitas, dan beragam upaya untuk meningkatkan dan pengembangan anggaran dan program untuk pelayanan pada teman-teman difabel Blora..
“Dalam pilkada nanti pesan saya satu, jangan jauhkan peralatan teman-teman difabel saat mencoblos,” tandasnya.
Ahmad Solikin, Komisioner KPU Blora menyampaikan bahwa ke enderungan pelaksanaan Pemilu telah memberikan perhatian yang semakin baik pada para penyandang disabilitas.
“Kami sangat berterimakasih kepada teman-teman DBM atas masukan-masukannya. Tanpaadukan itu kita tidak tahu secara spesifik kebutuhan teman-teman semua,” ungkap Komisioner asal Kecamatan Banjarejo ini.
Kemudian Ahmad Solikin menambahkan bahwa KPU Blora semakin konsen memperhatikan pada penyandang disabilitas.
Perhatian tersebut termasuk memberikan akses menuju TPS yang memudahkan, peralatan di TPS yang sesuai kebutuhan, adanya pendamping bagi para penyandang disabilitas serta Kotak Suara Keliling yang diperuntukkan bagi para difabel yang tidak dapat menggunakan hak suaranya di TPS.
Narasumber ketiga, Andhyka Fuad Ibrahim menyampaikan perlunya prinsip-prinsip kesetaraan bagi penyandang disabilitas baik dalam penggunaan hak politik maupun keterlibatan mereka dalam penyelenggaraan kegiatan pilkada itu sendiri.
“Kami dari Bawaslu sendiri telah melibatkan difabel sebagai jajaran pengawasan kami,” ungkap Andhyka.
Pada akhir materi Ketua Bawaslu ini juga menyampaikan pentingnya para penyandang disabilitas menggunakan hak pilihnya dengan baik.
“Kami sangat berharap, teman-teman menggunakan hak pilihnya dengan baik. Dengan pertimbangan yang rasional,” pungkasnya.
Pada akhir acara disampaikan pantun oleh moderator untuk menyemangati anggota DBM agar datang ke TPS.
Siang hari sudah hujan gerimis// Dinginnya hujan bikin kita mager// Difabel Blora mustika sangat dinamis//Pastikan nyoblos di 27 November.
Komitmen Seminar Kawasan Industri Blora
Penulis : T. Sumarta