Juang Merdeka – Seminar Kawasan Industri Kabupaten Blora, Sabtu, 23/11/2024, layaknya sebuah orkestrasi. Seminar berhasil meramu berbagai mimpi, semangat, gagasan, sampai konsepsi strategis dan taktis dari para narasumber yang betul-betul expert dibidangnya.
Gagasan pembangunan Kawasan Industri di Blora, sebagaimana yang disampaikan oleh Seno Margo Utomo selaku moderator awalnya memang seperti sebuah mimpi yang dibicarakan berbagai kelompok masyarakat dalam forum-forum kecil dan tidak resmi.
“Agar terwujud, mimpi itu harus kita usahakan dengan sungguh-sungguh,” pesannya sebelum mengorkestrasi jalannya seminar.
Munawar, Ketua Panitia Seminar dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar hari ini sebagai hari yang bersejarah dan pertama kali dicetuskan di Kabupaten Blora.
“Kita cemburu dengan kabupaten lain yang sudah melangkah lebih jauh dalam hal menyerap potensi investasi,” ungkap Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blora ini.
Munawar menambahkan bahwa mewujudkan Kawasan Industri di Kabupaten Blora akan dapat meningkatkan kondisi ekonomi, menyerap tenaga kerja dan menurunkan kemiskinan.
Fandy lood salah seorang narasumber menyampaikan feelingnya bahwa Kawasan Industri di Blora akan terwujud.
Dalam paparannya Fandy lood yang merupakan Wakil Ketua Kadin Batam ini menyampaikan gagasan tentang Potensi Kabupaten Blora Sebagai Pengembangan Diversifikasi Industri Gas Nadional yang dapat dikembangkan di Kabupaten Blora jika Kawasan Industri itu nanti dapat diwujudkan.
Narasumber berikutnya adalah Gusminar. Narasumber ini adalah alumnus STM Negeri Blora yang berasal dari Kecamatan Kunduran yang saat ini menjabat sebagai Vice President Bussines Support Petrochina.
Gusminar menyampaikan materi tentang Potensi Gas Bumi Untuk Kawasan Industri di Blora. Menurutnya pasokan energi merupakan unsur yang paling vital bagi dunia industri. Untuk tahap pertama mungkin kebutuhan Gas untuk Kawasan Industri Blora sekitar 30 MW – 5MWSCFD.
“Tentang harga, Blora mungkin bisa mendapatkan previlage harga gas,” paparnya lagi.
Hal penting lain yang disampaikan adalah pentingnya perusahaan-perusahaan besar guyup dengan perusahaan kecil.
Selain paparkan materi, ditengah-tengah seminar Gusminar juga lakukan dialog langsung dengan koleganya dari China. Dalam dialog tersebut disampaikan kebutuhan masuknya investor ke Kabupaten Blora, termasuk investor dalam bidang manufaktur.
Guisminar juga menekankan pentingnya sinkronisasi dengan pemerintah pusat. Terutama dengan program-program prioritas pemerintahan saat ini.
Pemateri ketiga yaitu R. Gunawan HS sampaikan materi Proposal Kawasan Industri Blora. Pria asli Kecamatan Todanan ini sampaikan beberapa pengalaman penting yang dapat diserap untuk mengembangkan Kawasan Industri di Blora.
Menurutnya, Kabupaten Blora mempunyai potensi dan Opportunity untuk mewujudkan gagasan Kawasan Industri di Blora. Termasuk pengembangan industri yang berbasis produksi pertanian Blora yang besar yaitu jagung.
“Jika kita ke supermarket, akan kita jumpai banyak sekali makanan olahan yang bahan dasarnya adalah jagung,” ungkapnya.
“Jangan lewatkan momentum ini,” pesannya penuh makna pada peserta dan panitia Seminar Kawasan Industri.
Siswanto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora turut urun rembug. Menurutnya pembangunan kawasan industri di Blora sebagai hal yang realistis dan strategis. Apalagi keberadaannya nanti juga pasti akan menambah pendapatan bagi Blora.
“Mindset orientasi menambah pendapatan inilah nanti yang akan kita tekankan di Blora,” tegasnya.
Komentar puas disampaikan oleh salah seorang peserta seminar pada Juang Merdeka.
“Jujur, ini seminar yang mahal seandainya dikomesrsilkan”.
Pada akhir Seminar Kawasan Industri Blora ditandatangani Komitmen Seminar oleh para Narasumber dan peserta seminar.
Penulis : T. Sumarta