Pembelajaran yang Berpihak pada Murid Menjadi Tema MGMP IPS SMP Kabupaten Blora

Advertisement

Juang Merdeka Jateng – Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid menjadi tema Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kabupaten Blora, pada, Kamis, 12/09/2024 di Aula SMPN 1 Blora.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Karyono selaku KabidĀ  GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten Buratsih Sulustyorini memaparkan bahwa kegiatan diikuti seluruh guru mata pelajaran IPS se Kabupaten Blora.

“Tujuannya agar kompetensi guru IPS dalam pembelajaran meningkat,”

Kegiatan akan dilakukan lima kali secara moving dan penganggarannya secara mandiri.

Baca Juga:  Upacara Pembukaan Persami dalam Rangka Penerimaan Anggota Baru Gudep 04.79-04.80 Pangkalan SMPN 1 Tunujungan

Materi selama MGMP antara lain Kebijakan Dinas Pendidikan Blora, KTP, Pemanfaatan IT, Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran yang Berpihak pada Murid,” pungkasnya.

Koordinator MGMP IPS, Suwarna berpesan agar guru IPS berpegang pada tiga kecerdasan.

“Kita harus memiliki kecerdasan Spiritual, Emosional, dan intelektual,” pesannya.

Karyono, Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora sebelum membuka secara resmi kegiatan MGMP sampaikan beberapa hal. Tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran tetapi juga berkaitan dengan kebijakan lain.

“Ini sudah ASN semua atau masih ada honorer?” tanya Karyono pada peserta.

Baca Juga:  Upacara Pembukaan Persami dalam Rangka Penerimaan Anggota Baru Gudep 04.79-04.80 Pangkalan SMPN 1 Tunujungan

Kemudian Karyono menginformasikan kabar gembira karena sebentar lagi akan diadakan PPPK.

Sebagai ASN karena sebentar lagi Pilkada maka kita harus netral.

“Kita sebagai ASN sudah dihadang sanksi-sanksi jika tidak netral. Akan ada Satgas Netralitas yang mengintai kita,” pesannya lagi.

“MGMP IPS dapat dijadikan sharing danĀ  peningkatan kompetensi,” pungkasnya.

Materi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) disampaikan oleh Sulistini.

“Proses ini, penyusunan KKTP harus diperhatikan secara urut, agar utuh pemahamannya. Dalam Kurikulum Merdeka asesmen pada proses pembelajaran lebih besar,” terangnya.

Baca Juga:  Upacara Pembukaan Persami dalam Rangka Penerimaan Anggota Baru Gudep 04.79-04.80 Pangkalan SMPN 1 Tunujungan

Kemudian Sulistini menekankan bahwa tidak disarankan menggunakan angka mutlak atau bulat, tetapi memakai interval nilai.

“Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif maupun kuantitatif,” paparnya.

Penulis : T. Sumarta

Editor : Murtapha A.L

 

 

 

 

2 Comments

  1. Berita mengenai kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Kabupaten Blora dengan tema Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sangat relevan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di era Kurikulum Merdeka. Pertama, kegiatan ini menunjukkan adanya keseriusan dari para guru IPS untuk terus mengembangkan kompetensi mereka. Kedua, kehadiran Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Karyono, menambah bobot acara karena memberikan arahan sekaligus kebijakan terbaru. Ketiga, pesan mengenai netralitas ASN pada momen menjelang Pilkada juga penting, karena guru bukan hanya pendidik tetapi juga aparatur negara yang harus menjaga profesionalisme. Keempat, kegiatan MGMP yang dilakukan secara moving dan mandiri menunjukkan adanya semangat gotong royong di kalangan guru. Kelima, tema pembelajaran yang berpihak pada murid selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran.

    Keenam, materi yang disampaikan cukup beragam, mulai dari kebijakan dinas, pemanfaatan IT, hingga pembelajaran berdiferensiasi, ini memberi bekal nyata bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan siswa. Ketujuh, pesan Koordinator MGMP IPS, Suwarna, mengenai tiga kecerdasan (spiritual, emosional, dan intelektual) sangat relevan karena guru bukan hanya mengajar pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter. Kedelapan, penyampaian materi KKTP oleh Sulistini sangat penting karena guru dituntut memahami bagaimana menyusun kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran secara tepat. Kesembilan, penekanan untuk tidak menggunakan angka mutlak melainkan interval nilai merupakan langkah maju agar penilaian lebih objektif dan adil. Kesepuluh, pemanfaatan data kualitatif maupun kuantitatif juga memperlihatkan bahwa asesmen di Kurikulum Merdeka lebih fleksibel.

    Kesebelas, kegiatan seperti ini perlu diperluas ke mata pelajaran lain agar kualitas guru meningkat merata. Kedua belas, partisipasi penuh guru IPS se-Kabupaten Blora menunjukkan adanya kebersamaan dan komitmen. Ketiga belas, kabar mengenai pembukaan PPPK menjadi motivasi tersendiri bagi guru honorer untuk terus bersemangat. Keempat belas, pernyataan Karyono bahwa MGMP bisa menjadi sarana sharing sangat tepat, karena forum ini adalah wadah kolaborasi. Kelima belas, konsep pembelajaran berdiferensiasi yang disoroti sejalan dengan kebutuhan siswa yang beragam. Keenam belas, guru dituntut kreatif dan adaptif, sehingga pelatihan semacam ini memberi inspirasi baru. Ketujuh belas, netralitas ASN yang ditekankan memberi peringatan agar guru tidak terbawa arus politik praktis. Kedelapan belas, pelaksanaan lima kali secara moving akan memperkaya pengalaman peserta karena setiap lokasi mungkin menghadirkan dinamika berbeda. Kesembilan belas, kegiatan ini juga menumbuhkan solidaritas antar guru IPS di Blora. Kedua puluh, secara keseluruhan, berita ini menggambarkan optimisme bahwa mutu pendidikan di Kabupaten Blora akan meningkat jika guru terus berkomitmen pada pembelajaran yang berpihak pada murid.

    Apakah kamu ingin saya bantu mengembangkan komentar ini menjadi bentuk artikel opini supaya lebih menarik dibaca, atau cukup sebagai tanggapan naratif seperti ini?

  2. Tentu, berikut adalah komentar berdasarkan data yang diberikan, terdiri dari minimal 20 kalimat:

    Komentar:

    Artikel ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS SMP Kabupaten Blora yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2024. Tema yang diangkat, yaitu “Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid,” sangat relevan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang gencar disosialisasikan dan diterapkan di berbagai sekolah. Kehadiran Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Bapak Karyono, menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap peningkatan kompetensi guru, khususnya guru IPS.

    Pemaparan dari Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten, Ibu Buratsih Sulustyorini, mengenai tujuan kegiatan yang berfokus pada peningkatan kompetensi guru IPS dalam pembelajaran, sangatlah penting. Apalagi kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan sebanyak lima kali secara moving dengan pendanaan mandiri, menunjukkan komitmen yang kuat dari para guru untuk terus mengembangkan diri. Materi yang akan dibahas selama MGMP, seperti Kebijakan Dinas Pendidikan Blora, KTP (kemungkinan Kriteria Ketuntasan Pembelajaran), pemanfaatan IT, pembelajaran berdiferensiasi, dan pembelajaran yang berpihak pada murid, sangat komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan guru di era digital ini.

    Pesan dari Koordinator MGMP IPS, Bapak Suwarna, mengenai pentingnya tiga kecerdasan (spiritual, emosional, dan intelektual) bagi guru IPS, sangatlah inspiratif. Guru tidak hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan emosional agar dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa. Informasi mengenai akan diadakannya PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) menjadi kabar gembira bagi para guru honorer yang hadir.

    Pesan netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara) menjelang Pilkada juga sangat penting untuk ditekankan. Bapak Karyono mengingatkan bahwa ASN harus netral dan akan ada sanksi bagi yang melanggar, serta adanya Satgas Netralitas yang akan mengawasi. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga netralitas ASN dalam proses demokrasi.

    Materi mengenai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang disampaikan oleh Ibu Sulistini juga sangat relevan. Penekanan pada penyusunan KKTP yang urut dan pemahaman yang utuh, serta penggunaan interval nilai, sangat membantu guru dalam melakukan asesmen yang lebih komprehensif dan adil. Olahan hasil asesmen menjadi capaian tujuan pembelajaran setiap peserta didik, baik data kualitatif maupun kuantitatif, memberikan gambaran yang lengkap mengenai perkembangan belajar siswa.

    Secara keseluruhan, artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan menginspirasi bagi para guru IPS di Kabupaten Blora. Semoga kegiatan MGMP ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPS di Blora.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *