Kerajinan Bambu Kekinian Ala SMPN 1 Tunjungan

Advertisement

Juang Merdeka Jateng – Penguatan pada kegiatan praktik memang salah satu ciri proses pembelajaran yang sedang dimunculkan. Setidaknya ada dua faktor penyebabnya, yaitu penerapan PMM sebagai implementasi Kurikulum Merdeka serta sistem penilaian keluluisan siswa yang mengharuskan adanya ujian praktik.

“Secara substansi ini sebenarnya untuk menguatkan kompetensi anak pada aspek motorik dan afektifnya, jadi pembelajarannya tidak semata-mata menguatkan aspek pemikiran atau kognitif saja. Praktik-praktik pembuatan kerajinan bambu seperti ini juga bersesuaian dengan pembelajaran kontekstual. Harapannya anak bisa peka dengan potensi alam sekitarnya,” urai Parjo Kepala Sekolah SMPN 1 Tunjungan Kabupaten Blora.

Memang diketahui bahwa rata-rata setiap desa di kecamatan Tunjungan bahkan di seluruh Kabupaten Blora mmempunyai potensi bambu. Potensi bambu itulah yang coba dikreasikan di SMPN 1 Tunjungan.

“Untuk kerajinan tersebut ada dua proses yang dijalani siswa. Pertama proses pembuatannya untuk mengasah ketrampilan mereka. Kedua, dalam proses pembuatan tersebut kemudian anak berlatih membuat perhitungan ekonomis untuk mengetahui peluang keuntungannya seberapa,” kata Martana guru IPS yang terlibat dalam penilaian kreasi bambu tersebut.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa selain mengasah ketrampilan siswa maka yang tidak kalah penting mencoba mengasah kepekaaan untuk mengetahui potensi ekonomi yang ada di sekitar siswa dan mencoba mengembangkannya.

“Jadi dari kegiatan ini naluri kewirausahaan siswa SMPN 1 Tunjungan mulai diasah,” pungkasnya.

Penulis : T. Sumarta.

Editor : Murtapha A.L

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *